Wednesday, November 12, 2014

SMA NEGERI 1 SINDANGKERTA

SMAN 1 Sindangkerta merupakan satu- satunya sekolah Negeri yang berada di kecamatan sindangkerta. SMAN 1 sindangkerta berada di lokasi Desa Puncaksari, kecamatan sindangkerta kabupaten bandung barat.

SMA Negeri 1 Sindangkerta didirikan pada tahun 2003 atas inisiatif tokoh – tokoh pendidikan di lingkungan Sindangkerta, yang mendapat dukungan dari aparat pemerintah daerah setempat. Pendirian SMA Negeri 1 Sindangkerta dilakukan terdorong oleh antusias masyarakat Sindangkerta yang mulai menyadari betapa pentingnya melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dan di dorong pula oleh kesadaran bahwa sudah saatnya memiliki SMA Negeri di lingkungan daerah sendiri, demi memenuhi minat masyarakat didik yang cenderung memilih SMA Negeri dalam melanjutkan pendidikanya.
Adapun tokoh – tokoh pendiri tersebut antara lain :
1. Drs. Totoy
2. Drs. H. Marsidi
3. Utis Sutisna, S.Pd.
4. Drs. Saepudin Cahyadi. M.Pdi
5. Abdul Hamid
6. Memed
7. Ubed Jubaedi
8. Drs. H. Muhtar
9. Drs. H. Masykur
10. Drs. H. Adang
Aparat Pemerintah.
1. Drs. Endang Misbah. (Camat)
2. Ubed Jubaedi. (Kades)

Pada awal pendirian SMA Negeri 1 Sindangkerta berstatus Sekolah Menengah Atas Persiapan Negeri (SMA PN), belum memiliki sarana dan prasarana sendiri yang berupa fisik gedung sekolah, pelaksanaan proses kegiatan belajar mengajar SMA Negeri 1 Sindangkerta memakai (meminjam) gedung sekolah SMP PGRI Sindangkerta yang lebih dulu berdiri.
Proses kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan gedung SMP PGRI berjalan kurang lebih satu tahun di bawah pelaksanaan harian Bapak Utis Sutisna, S.Pd dengan status filial SMA Negeri 1 Gununghalu dengan kepala sekolah pertama Bapak Drs. Aa Sudaya.
Setelah dibangun Unit Gedung Baru (UGB) pada tahun 2004 ditempat yang sekarang, kegiatan pendidikan dilaksanakan di tempat sendiri yang didirikan di atas tanah seluas 7000 m2 di Desa Puncaksari Kecamatan Sindangkerta Kabupaten Bandung Barat.
SMAN 1 Sindangkerta pada awalnya punya lulusan pertama pada tahun 2006, lulusan kedua pada tahun 2007,  lulusan ketiga pada tahun 2008.dan tetap beradiri dan terus berkembang sampai sekarang saya sendiri penulis  merupakan lulusan tahun 2008. semoga profil singkat ini bisa menjadi salah satu bahan rujukan dalam salah satu informasi bagi rekan-rekan, alumni dan para siswa. salam dari alumni sman 1 sindangkerta angkatan tahun 2008 " Soleh Kamaludin ".

SMAN 1 SINDANGKERTA

  SMAN 1 Sindangkerta






SMAN 1 Sindangkerta merupakan satu- satunya sekolah Negeri yang berada di kecamatan sindangkerta. SMAN 1 sindangkerta berada di lokasi Desa Puncaksari, kecamatan sindangkerta kabupaten bandung barat.

SMA Negeri 1 Sindangkerta didirikan pada tahun 2003 atas inisiatif tokoh – tokoh pendidikan di lingkungan Sindangkerta, yang mendapat dukungan dari aparat pemerintah daerah setempat. Pendirian SMA Negeri 1 Sindangkerta dilakukan terdorong oleh antusias masyarakat Sindangkerta yang mulai menyadari betapa pentingnya melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dan di dorong pula oleh kesadaran bahwa sudah saatnya memiliki SMA Negeri di lingkungan daerah sendiri, demi memenuhi minat masyarakat didik yang cenderung memilih SMA Negeri dalam melanjutkan pendidikanya.
Adapun tokoh – tokoh pendiri tersebut antara lain :
1. Drs. Totoy
2. Drs. H. Marsidi
3. Utis Sutisna, S.Pd.
4. Drs. Saepudin Cahyadi. M.Pdi
5. Abdul Hamid
6. Memed
7. Ubed Jubaedi
8. Drs. H. Muhtar
9. Drs. H. Masykur
10. Drs. H. Adang
Aparat Pemerintah.
1. Drs. Endang Misbah. (Camat)
2. Ubed Jubaedi. (Kades)

Pada awal pendirian SMA Negeri 1 Sindangkerta berstatus Sekolah Menengah Atas Persiapan Negeri (SMA PN), belum memiliki sarana dan prasarana sendiri yang berupa fisik gedung sekolah, pelaksanaan proses kegiatan belajar mengajar SMA Negeri 1 Sindangkerta memakai (meminjam) gedung sekolah SMP PGRI Sindangkerta yang lebih dulu berdiri.
Proses kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan gedung SMP PGRI berjalan kurang lebih satu tahun di bawah pelaksanaan harian Bapak Utis Sutisna, S.Pd dengan status filial SMA Negeri 1 Gununghalu dengan kepala sekolah pertama Bapak Drs. Aa Sudaya.
Setelah dibangun Unit Gedung Baru (UGB) pada tahun 2004 ditempat yang sekarang, kegiatan pendidikan dilaksanakan di tempat sendiri yang didirikan di atas tanah seluas 7000 m2 di Desa Puncaksari Kecamatan Sindangkerta Kabupaten Bandung Barat.
 
SMAN 1 Sindangkerta pada awalnya punya lulusan pertama pada tahun 2006, lulusan kedua pada tahun 2007,  lulusan ketiga pada tahun 2008.dan tetap beradiri dan terus berkembang sampai sekarang saya sendiri penulis  merupakan lulusan tahun 2008. semoga profil singkat ini bisa menjadi salah satu bahan rujukan dalam salah satu informasi bagi rekan-rekan, alumni dan para siswa. salam dari alumni sman 1 sindangkerta angkatan tahun 2008 " Soleh Kamaludin ".

Monday, July 28, 2014

Silaturahmi dan Berbagi di Hari Idul Fitri




Allohu Akbar, Allohu Akbar, Allohu Akbar....gema takbir berkumandang di seluruh dunia menyambut hari Idul Fitri 1435 H. tepat pada hari senin, tanggal 28 Juli 2014. seluruh umat islam menyambutnya dengan penuh gegap gempita. Tak hanya di kota penyambutan idul fitri juga terjadi di pelosok-pelosok yang salah satunya di daerah Kp. Tagogan, Rt 04 Rw 05 Desa Cikadu Kecamatan Sindangkerta Kabupaten Bandung Barat Provinsi Jawa Barat. Pagi hari mesjid At-Taqwa yang berlokasi di kampung Tagogan, Rt 04 Rw 05 Desa Cikadu Kecamatan Sindangkerta Kabupaten Bandung Barat Provinsi Jawa Barat ini sudah penuh oleh seluruh warga masyarakat yang berada di sekitar mesjid. seluruh warga masyarakat datang dari mulai anak kecil, remaja, ibu-ibu, bapak-bapak, dan sesepuh kampung pun tak ketinggalan ikut hadir dalam pelaksanaan Shalat Idul Fitri ini.
Mesjid pun sudah sesak dengan warga masyarakat yang sangat antusias untuk mengikuti pelaksanaan Shlat Idul Fitri, dan sekitar pukul 06.35 WIB kegiatan pelaksanaan shalat Idul Fitri dilaksanakan dengan Imam Mesjid Bpk H. Dimyati, Bilal Oleh Bp. Hendri dan Khotib Oleh Bp. Suhana. kegiatan shalat Idul Fitri pun dilaksanakan dengan sangat Khidmat oleh semua warga masyarakat yang hadir.
Setelah kegiatan shlat selesai semua warga masyarakat bersalaman dan saling memaafkan, karena sifat manusia yang tak luput dari dosa. ada hal yang menarik dari mulai silaturahmi sampai acara makan bersama dari warga masyarakat yang ada di kampung Tagogan, Rt 04 Rw 05 Desa Cikadu Kecamatan Sindangkerta Kabupaten Bandung Barat Provinsi Jawa Barat ini yang mungkin tidak ada di kampung lain.
pada kesempatan ini saya akan bahas tentang 2 hal menarik tersebut yang terjadi di kampung ini :

1. kegiatan silaturahmi
kegiatan silaturahmi ini mungkin semua orang pernah melakukannya dan sering dilakukan setelah kegiatan shlat Idul Fitri. mungkin biasanya kegiatan silaturahmi atau bersalaman sambil meminta maaf sering di lakukan dimulai oleh para jama'h dan berkeliling menyalami imam mesjid sampai selesai. yang membuat menarik dikampung ini kegiatan silaturahmi setelah shlat idul fitri dilaksanakan dimulai dari imam menyalami semua jama'ah dan di ikuti oleh para jama'ah yang ada di belakangnya. jama'ah yang lainya diam dan akan didatangi oleh imam dan para jama'ah menyusul di belakangnya, sehingga kegiatan silaturahmi berjalan sangat tertib dan khidmat.

2. kegiatan makan bersama setelah Shalat Idul Fitri dan Silaturahmi
kegiatan makan bersama mungkin di tempat yang lain jarang dilaksanakan atau bahkan tidak pernah sama sekali, di kampung ini warga masyarakat yang melaksanakan shalat idul fitri sebelumnya membawa makanan yang mereka miliki baik itu kue, opor ayam, pisang, daging, nasi dan yang lainnya yang mereka miliki. Tradisi isi sangat kuat di warga masyarakat kp. Tagogan, Rt 04 Rw 05 Desa Cikadu Kecamatan Sindangkerta Kabupaten Bandung Barat Provinsi Jawa Barat ini. setiap lebaran mereka akan berkumpul untuk makan bersama di mesjid setelah kegiatan shalat Idul Fitri. Di sini tercipta suasana kerukunan, kerjasama, tolong menolong, kekerabatan dan semua hal yang sifatnya mungkin susah terjadi atau bahkan jarang terjadi di daerah lainnya. semoga tradisi ini bisa terjadi juga di daerah lain. karena tidak menutup kemungkinan hal tersebut jarang atau tidak pernah dilaksanakan oleh warga masyarakat yang ada di sekitar mesjid.

saya berbagi informasi ini supaya bisa bermanfaat, bahwa di suatau tempat di bagian indonesia ini masih ada masyarakat yang memegang teguh kebiasaan bersilaturahmi, kebersamaan kerukunan dan tolong menolong antar umat. karena zaman sekarang ini kebanyakan orang lebih mementingkan golongan dan untuk diri mereka sendiri. semoga Alloh SWT senantiasa membimbing kita agar kita selalu berada di jalan yang di Ridhoi oleh Alloh SWT dan kita termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk. Amiin....